Permainan Anak
Indonesia yang kaya akan beragam kebudayaaan dan alamnnya tentu menyimpan keunikan tersendiri dibanding dengan negara lain. Salah satunya ialah tentang macam-macam permainan trdisional yang pernah ada. Banyak permainan tradisional dari daerah jawa barat, jawa timur, sunda dan jawa yang pernah populer, tetapi kini sayangnya hanya menjadi kenangan dan jarang sekali dimainkan oleh anak-anak.
Beragam permainan tradisional itu sangat diminati karena jaman duhulu belum secanggih saat ini. Dimana sekarang ini hampir semua permainan bisa dimainkan disebuah hanphone saja. Dulu di era 90-an dari anak-anak hingga orang dewasa pasti mereka selalu bermain dengan cara yang tradisional, tetapi memberi kesan yang tidak bisa dilupakan hingga sekarang, seperti :
1. Ular Tangga Panjang
Pada zaman dahulu permainan ini sangat digemari oleh anak-anak umur lima sampai dua belas tahun. Permainan ini lebih baik dilakukan di lapangan, karena semakin banyak pemain akan semakin seru. Biasanya permainan ini dilakukan lebih dari tujuh orang. Cara bermainnya dengan menentukan siapa yang menjadi penjaga dua orang dan sisanya berjalan melewati penjaga. Untuk memilih penjaga, harus melakukan hompimpa agar lebih adil.
Setelah ditentukan yang menjadi penjaga, maka sisa orangnya berbaris dengan tangan ditaruh dipundak teman depannya, lalu berjalan melingkar melewati penjaga. Sambil berjalan menyanyikan lagu ular naga panjangnya, hingga selesai. Jika nyanyian sudah selesai maka penjaga menangkap satu orang dan orang yang tertangkap harus keluar dari barisan.
2. Engklek
Permainan ini sampai sekarang masih dilakukan dan seluruh wilayah Indonesia mengenal permainan ini, meskipun disetiap daerah memiliki sebutan lain-lain. Engklek dimainkan oleh anak laki-laki dan juga perempuan. Bisa dilakukan oleh dua orang saja dan maksimal lima orang, sebab untuk memainkannya harus menunggu giliran dan jika banyak yang bermain maka akan lama menunggunya.
Cara bermainnya dengan menggambar kotak-kotak di latar. Bermainnya dilapangan yang terang agar mudah menggambar kotak-kotaknya. Ada sembilan kotak yang terdiri dari tiga buah kotak horizontal, lalu disambung tiga kotak vertikal, setelah itu tambah satu kotak diatasnya dan terakhir dua kotak dihorizontal. Satu persatu pemain melompati kotak tersebut dari awal hingga terakhir. Melompatnya harus menggunakan satu kaki, jika kaki terjatuh maka harus menaruh batu disalah satu kotak terakhir sebagai tanda untuk mengawali giliran
3. Pletokan
Permainan ini hanya bisa ditemukan didaerah karena saat ini sudah jarang yang memainkan pletokkan. Permainan ini terbuat dari bambu yang kuat agar tidak gampang pecah. Setelah itu bambu dibagi menjadi dua kemudian buat peluru menggunakan kertas yang dilitikan dan dibuat seperti bola. Kemudian tambahkan daun pandan agar suaranya menjadi nyaring. Seteah semua bahan tersedia, lakukan penembakan ke arah lahan kosong.
Namun anak-anak saat ini lebih tertarik dengan permainan digital yang terdapat pada gadget atau play station. Padahal permainan tradisional memiliki manfaat yang sangat baik bagi perkembangan anak, seperti :
1. Permainan tradisional melatih sikap anak menjadi mental yang sportif.
2. Permainan tradisional lebih menyehatkan, melatih fisik dan ketangkasan anak.
3. Permainan tradisional membuat anak lebih mudah bergaul, karena bermain dalam bentuk beregu,
berkurangnya minat anak terhadap permainan tradisional ini dikarenakan beberapa faktor, diantaranya karena lahan untuk bermain berkurang dikarenakan berubah fungsi menjadi pemukiman dan orang tua lebih mempercayakan anaknya untuk memainkan gadged dengan alasan keamanan.
hal ini sangat memprihatinkan karena anak akan kehilangan masa kecilnya dengan bermain bersama dengan lingkungan dan hanya bermain dengan gadget yang menjadikan anak memiliki sifat tertutup dan tidak bisa bersosialisasi dengan lingkungan.
s
Toko Mesin Murah · Jual Mesin · Susu Listrik · Portal Belanja Mesin Makanan, Pertanian, Peternakan & UKM · CP 0852-576-888-55 / 0856-0828-5927
BalasHapus